Story My Life

Oct 13, 2011

Kejujuran

Seorang anak terlihat serius menyemir sepatu di ruang tunggu terminal Pekalongan. Di depannya, seorang laki-laki muda sedang duduk di kursi sambil membaca koran lokal. Sesekali laki-laki itu mengajak bicara tukang semir tersebut. Setelah selesai, sepatu itu dikembalikan kepada pemiliknya. Laki-laki itu menyodorkan uang dua ribu rupiah sambil mengucapkan terima kasih.



Namun lelaki muda itu kaget ketika sang anak mengembalikan uangnya “”Kebanyakan Om… ongkosnya seribu saja.”


Dug ! Lelaki muda ini terhenyak. Jawaban itu tiba-tiba serasa petir di hatinya. “It-just-does-not-compute-with-my-logic!” Bayangkan, orang seperti dia masih berani menolak uang yang bukan hak-nya.



Kejujuran.

Sebuah nilai yang agung dan terbukti menjadi kunci segala keberhasilan. Dalam buku The Corporate Mystic, Gay Hendricks dan Kate Ludeman memasukkan Kejujuran sebagai poin pertama dari 12 ciri pemimpin abad 21. Setiap pemimpin korporasi yang diwawancarai mengatakan hal yang sama: Rahasia sukses dalam bisnis adalah berkata jujur.



Mega-entrepreneur Indonesia, AA Gym sering menyinggung dalam setiap ceramahnya tentang menjadi orang terpercaya sebagai modal utama dalam bisnis. Ippho Santosa, marketer muda Batam yang sedang naik daun memasukkan Be Credible sebagai poin pertama dalam Eternity Marketing-nya. Hermawan Kertajaya memasukkan Guard Your Name, Be Clear and Who Your Are dalam “The 10 Credos of Compassionate Marketing”-nya.



Dan semuanya mencontoh pada kesuksesan Nabi Muhammad dalam berdakwah dan berbisnis dengan modal kejujurannya. Al Amin. Itulah julukan yang diberikan kawan maupun pesaingnya. Jauh lebih bermakna daripada Mr. Clean atau Mister Trusty.



Nilai Insan Gemilang yang menjadi salah satu value dalam melakukan bisnis yang dimiliki Indosat memasukkan Kejujuran dalam poin pertama : Integritas. Bank BRI juga memasukkan Integritas sebagai nilai-nilai penting dalam perusahaan. Dan saya yakin hampir semua korporasi mengungkap hal ini.



Seorang marketer yang jujur akan mendapatkan keuntungan ganda, meraih pelanggan, produknya terjual dan meraih kepercayaan orang lain. Jika ada pepatah. Juallah diri sebelum menjual produk, itu memang benar adanya. Sebaliknya seorang marketer tanpa memiliki kejujuran akan ditinggalkan oleh pelanggannya. Lebih dari itu kredibilitas pribadinya akan hancur.



Dalam agama, seorang marketer yang jujur dan terpercaya akan mendapatkan limpahan karunia dan berkah dari-Nya. Bahkan pedagang yang jujur mendapatkan kemulian yang setara dengan para syuhada.

Jadi, bersikaplah Jujur.

sumber:
http://jumadisubur.com/

No comments:

Post a Comment