Air Mata Bahagia di Waktu Subuh..
"De'...de'....Selamat Ulang Tahun..."bisik seraut wajah tampan tepat di hadapanku.
"Hmm.."aku yg sedang lelap hanya memicingkan mata dan tidur kembali setelah menunggu sekian detik tak ada kata2 lain dari bibir suamiku dan tak ada sodoran kado di hadapanku..
...Subuh waktu itu usiaku 23 tahun.Nothing special..Sejak bangun aku cuma diam,kecewa.Tak ada kado,tak ada black forest mini,tak ada setangkai mawar seperti mimpiku semalam..Malas aku beranjak ke kamar mandi.Shalat Subuh kami berdua seperti biasa.Setelah itu kuraih lengan suamiku,dan selalu ia mengecup keningku.Setelah itu diam..
Tiba tiba hari itu aku merasa bukan apa-apa,padahal itu hari istimewaku.Orang yg aku harapkan akan memperlakukanku seperti putri hari itu cuma memandangku..
Alat shalat kubereskan dan aku kembali berbaring di kasur tanpa dipanku,Memejamkan mata,menghibur diri,dan mengucapkan ,Happy Birthday to me..Happy birthday to me..Bisik hatiku perih.Tiba-tiba ku terisak,entah mengapa..Aku sedih di hari ulamg tahunku.
Terbayang bahwa diriku pantas mendapatkan lebih dari ini.Aku berhak punya suami yg mapan,yg bisa mengantarku kemana-mana dgn mobilnya,bisa membelikan blackforest,bisa membelikan aku baju gamis saat aku hamil,bisa mengajakku menginap di sebuah resort di malam ulang tahunku...
"De...Ade kenapa????"tanya suamiku dengan nada bingung dan khawatir.Aku menggeleng dengan mata terpejam.Lalu membuka mata,matanya tepat menancap di mataku..Di tangannya tergenggam sebuah bungkusan warna merah jambu.Ada tatapan rasa bersalah dan malu di matanya..
Sementara bungkusan itu enggan disodorkan kepadaku..
"Selamat ulang tahun ya De'..."bisiknya lirih."sebenernyaaku mau bangunin kamu semalam,dan ngasih kado ini..tapi kamu capek banget ya..??.Ucapnya takut-takut..
Aku mencoba tersenyum.Dia menyodorkan bungkusan manis merah jambu itu.Dari mana dia belajar membungkus kado seperti ini??Batinku sedikit terhibur..Aku buka perlahan bungkusannya sambil menatap lekat matanya.Ada air yg menggenang..
"Maaf ya De',aku cuma bisa memberi ini..nnggg nggak bagus ya De'..??ucapnya terbata.Matanya dihujamkan kelantai..
Kubuka secarik kartu kecil putih manis dengan warna pink dan ungu warna favoritku.Sebuah tas selempang abu-abu bergambar Mickey mengajakku tersenyum..
Segala kesahku akan sedikitnya nafkah yg diberikannya menguap entah kemana..Tiba-tiba aku malu,betapa tak bersyukurnya aku..
"Jelek ya ?maaf ya de',aku nggak bisa ngasih apa2..aku belum bisa nafkahin kamu sepenuhnya.Maafin aku ya De'...."desahnya..
Aku tau dia harus rela mengirit jatah makan siangnya untuk tas ini..Kupeluk dia dan tangisku meledak di pelukannya..Aku rasakan tetesan air matanya juga mengalir di pundakku.Masih dalam tunduk,air matanya mengalir.Rabbi...mengapa sepicik itu pikiranku??yg menilai sesuatu dari materi? Sementara besarnya karuniamu masih aku pertanyakan..
"Pa lihat aku.."pintaku padanya.Aku melihat telaga bening di matanya.Sejuk dan menentramkan.Aku tau ia begitu menyayangiku,tapi keterbatasan dirinya menyeret dayanya untuk membahagiakan aku.Tercekat aku menatap pancaran kasih dan ketulusan itu. "Tahu nggak..kamu ngasih aku banyaaaak banget,"bisikku di antara isakan. "Kamu ngasih aku seorang suami yg sayang sama istrinya,yg perhatian.Kamu ngasih aku kesempatan untuk meraih syurgaNya.Kamu ngasih aku dede'.." senyumku sambil mengelus perutku."Kamu ngasih aku sebuah keluarga yg sayang sama aku,kamu ngasih aku mama.." bisikku dalam cekat.Terbayang wajah mama mertuaku yg perhatiannya setengah mati kepadaku.."Kamu yg selalu nelfon aku etiap jam istirahat,yg lain mana ada suaminya yg selalu telfon setiap siang..".Isakku di selingi tawa.Ia tertawa kemudian tangisnya semakin kencang di pelukanku..
Rabbana...mungkin Engkau belum memberikan kami karunia yg nampak mata,tapi rasa ini,dan rasa-rasa yg pernah ku alami bersama suamiku tak dapat aku samakan dengan mimpi-mimpiku akan sebuah rumah pribadi,kendaraan pribadi,jabatan suami yg oke,fasilitas2..Harta yg hanya terasa dalam hitungan waktu dunia.
Mengapa aku masih bertanya,mengapa keberadaan dia disisiku masih aku nafikan nilainya.Akan aku nilai apa ketulusannya atas apa saja yg ia berikan untukku??Hanya dengan keluhan??Teringat lagi puisi pemberiannya saatkami baru menikah..
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana sekarang dan selamanya...
"De'...de'....Selamat Ulang Tahun..."bisik seraut wajah tampan tepat di hadapanku.
"Hmm.."aku yg sedang lelap hanya memicingkan mata dan tidur kembali setelah menunggu sekian detik tak ada kata2 lain dari bibir suamiku dan tak ada sodoran kado di hadapanku..
...Subuh waktu itu usiaku 23 tahun.Nothing special..Sejak bangun aku cuma diam,kecewa.Tak ada kado,tak ada black forest mini,tak ada setangkai mawar seperti mimpiku semalam..Malas aku beranjak ke kamar mandi.Shalat Subuh kami berdua seperti biasa.Setelah itu kuraih lengan suamiku,dan selalu ia mengecup keningku.Setelah itu diam..
Tiba tiba hari itu aku merasa bukan apa-apa,padahal itu hari istimewaku.Orang yg aku harapkan akan memperlakukanku seperti putri hari itu cuma memandangku..
Alat shalat kubereskan dan aku kembali berbaring di kasur tanpa dipanku,Memejamkan mata,menghibur diri,dan mengucapkan ,Happy Birthday to me..Happy birthday to me..Bisik hatiku perih.Tiba-tiba ku terisak,entah mengapa..Aku sedih di hari ulamg tahunku.
Terbayang bahwa diriku pantas mendapatkan lebih dari ini.Aku berhak punya suami yg mapan,yg bisa mengantarku kemana-mana dgn mobilnya,bisa membelikan blackforest,bisa membelikan aku baju gamis saat aku hamil,bisa mengajakku menginap di sebuah resort di malam ulang tahunku...
"De...Ade kenapa????"tanya suamiku dengan nada bingung dan khawatir.Aku menggeleng dengan mata terpejam.Lalu membuka mata,matanya tepat menancap di mataku..Di tangannya tergenggam sebuah bungkusan warna merah jambu.Ada tatapan rasa bersalah dan malu di matanya..
Sementara bungkusan itu enggan disodorkan kepadaku..
"Selamat ulang tahun ya De'..."bisiknya lirih."sebenernyaaku mau bangunin kamu semalam,dan ngasih kado ini..tapi kamu capek banget ya..??.Ucapnya takut-takut..
Aku mencoba tersenyum.Dia menyodorkan bungkusan manis merah jambu itu.Dari mana dia belajar membungkus kado seperti ini??Batinku sedikit terhibur..Aku buka perlahan bungkusannya sambil menatap lekat matanya.Ada air yg menggenang..
"Maaf ya De',aku cuma bisa memberi ini..nnggg nggak bagus ya De'..??ucapnya terbata.Matanya dihujamkan kelantai..
Kubuka secarik kartu kecil putih manis dengan warna pink dan ungu warna favoritku.Sebuah tas selempang abu-abu bergambar Mickey mengajakku tersenyum..
Segala kesahku akan sedikitnya nafkah yg diberikannya menguap entah kemana..Tiba-tiba aku malu,betapa tak bersyukurnya aku..
"Jelek ya ?maaf ya de',aku nggak bisa ngasih apa2..aku belum bisa nafkahin kamu sepenuhnya.Maafin aku ya De'...."desahnya..
Aku tau dia harus rela mengirit jatah makan siangnya untuk tas ini..Kupeluk dia dan tangisku meledak di pelukannya..Aku rasakan tetesan air matanya juga mengalir di pundakku.Masih dalam tunduk,air matanya mengalir.Rabbi...mengapa sepicik itu pikiranku??yg menilai sesuatu dari materi? Sementara besarnya karuniamu masih aku pertanyakan..
"Pa lihat aku.."pintaku padanya.Aku melihat telaga bening di matanya.Sejuk dan menentramkan.Aku tau ia begitu menyayangiku,tapi keterbatasan dirinya menyeret dayanya untuk membahagiakan aku.Tercekat aku menatap pancaran kasih dan ketulusan itu. "Tahu nggak..kamu ngasih aku banyaaaak banget,"bisikku di antara isakan. "Kamu ngasih aku seorang suami yg sayang sama istrinya,yg perhatian.Kamu ngasih aku kesempatan untuk meraih syurgaNya.Kamu ngasih aku dede'.." senyumku sambil mengelus perutku."Kamu ngasih aku sebuah keluarga yg sayang sama aku,kamu ngasih aku mama.." bisikku dalam cekat.Terbayang wajah mama mertuaku yg perhatiannya setengah mati kepadaku.."Kamu yg selalu nelfon aku etiap jam istirahat,yg lain mana ada suaminya yg selalu telfon setiap siang..".Isakku di selingi tawa.Ia tertawa kemudian tangisnya semakin kencang di pelukanku..
Rabbana...mungkin Engkau belum memberikan kami karunia yg nampak mata,tapi rasa ini,dan rasa-rasa yg pernah ku alami bersama suamiku tak dapat aku samakan dengan mimpi-mimpiku akan sebuah rumah pribadi,kendaraan pribadi,jabatan suami yg oke,fasilitas2..Harta yg hanya terasa dalam hitungan waktu dunia.
Mengapa aku masih bertanya,mengapa keberadaan dia disisiku masih aku nafikan nilainya.Akan aku nilai apa ketulusannya atas apa saja yg ia berikan untukku??Hanya dengan keluhan??Teringat lagi puisi pemberiannya saatkami baru menikah..
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana sekarang dan selamanya...
No comments:
Post a Comment